Minggu, 06 Maret 2011

Klasifikasi Turbin Uap

Untuk memudahkan identifikasi terhadap turbin uap, maka turbin uap diklasifikasikan sebagai berikut :
1.   Menurut jumlah tingkat tekanan
a.      Turbin satu tingkat yang memiliki kapasitas tenaga kecil, biasanya digunakan untuk menggerakkan kompresor, pompa, dan mesin-mesin lainnya yang kapasitas tenaganya kecil.
b.      Turbin bertingkat banyak (neka tingkat), yaitu turbin yang dibuat untuk kapasitas tenaga dari kecil kepada yang besar dan biasanya terdiri dari susunan beberapa nossel dan beberapa cakram yang ditempatkan berurutan dan berputar pada satu poros yang sama.
2.   Menurut arah aliran uap
a.      Turbin aksial, yang uapnya mengalir dengan arah yang sejajar terhadap poros turbin.
b.     Turbin radial, yang arah aliran uapnya tegak lurus terhadap poros turbin.
3.   Menurut jumlah silinder
a.  turbin silinder tunggal
b.  turbin silinder ganda
c.  turbin tiga silinder
d. turbin empat silinder

4.   Menurut kondisi uap yang digunakan
a.  Turbin tekanan lawan, yaitu bila tekanan uap bekas sama dengan tekanan uap yang dibutuhkan untuk keperluan proses kegiatan pabrik. Turbin ini tidak mengalami kondensasi uap bekas.
b.   Turbin kondensasi langsung, yaitu turbin yang mengondensasikan uap bekasnya langsung ke dalam kondensor, guna mendapatkan air kondensat untuk pengisi air umpan ketel.
c.    Turbin ekstraksi dengan tekanan lawan, dimana uap bekas digunakan untuk keperluan proses.
d.   Turbin ekstraksi dengan kondensasi, dimana sebagian uapnya dipakai untuk proses dan sebagian lagi untuk penyediaan kondensat air pengisi ketel uap.
e.   Turbin kondensasi dengan ekstraksi ganda, uap bekas dari turbin dipakai untuk kebutuhan beberapa tingkat ekstraksi da sisanya dijadikan kondensasi dalam kondensor untuk kebutuhan air pengisi ketel uap.
f.    Turbin non kondensasi dengan aliran langsung dan tanpa ada ekstraksi serta kondensasi, uap bekas dibuang ke udara luar dengan tekanan lawan sama atau melebihi dari 1 atm.
g.   Turbin non kondensasi dengan ekstraksi, uap bekas tidak dikondensasikan, hanya digunakan untuk proses.
5.    Menurut kondisi uap yang masuk ke dalam turbin
a. Turbin tekanan rendah dimana tekanan uapnya 2 kg/cm2
b. Turbin tekanan menengah, tekanan uap sampai dengan 40 kg/cm2
c. Turbin tekanan tinggi, tekanan uap sampai dengan 170 kg/cm2
d.Tubin tekanan sangat tinggi, tekanan uap di atas 170 kg/cm2
e. Turbin adikritis, turbin uap yang beroperasi dengan tekanan uap di atas 225 kg/cm2.
6.    Menurut prinsip aksi uap
a. Turbin impuls, yang energi potensial uapnya diubah menjadi energi kinetik di dalam nossel atau laluan yang dilewati oleh sudu-sudu gerak,lalu energi kinetik ini diubah menjadi energi mekanik pada poros turbin.
b. Turbin reaksi aksial, yang ekspansi uap diantara laluan sudu, baik sudu pengarah maupun sudu gerak tiap-tiap tingkat langsung pada derajat yang sama.
7.    Menurut sistem pemanas ulang uap
a.    Turbin uap dengan pemanas ulang tunggal
b.     Turbin uap dengan pemanas ulang ganda
8.    Menurut lingkungan pengoperasiannya
a.    Turbin darat, biasa terdapat pada industri atau PLTU untuk    menggerakkan generator
b.    Turbin yang dioperasikan di kapal. 

F.     Bagian – bagian turbin uap
            Turbin uap ini pada umumnya mempunyai bagian-bagian utama yang sama dan dilengkapi dengan alat-alat pembantu serta alat-alat pelindung.
a.    Rotor
Rotor adalah salah satu bagian dari turbin uap yang dilengkapi dengan poros, cakram, sudu-sudu. Dimana rotor ini berfungsi untuk mengubah tenaga potensial menjadi  potensial menjadi tenaga mekanik, poros juga berfungsi sebagai tempat pemasangan roda dan meneruskan putaran cakram.
b.    Casing (rumah turbin)
Casing merupakan bagian turbin uap yang diperlengkapi dengan nossel, saluran buang (out let), katup (valve). Casing berfungsi sebagai tempat pemasangan rotor maupun drain valve yaitu katup untuk memperbesar pembuangan bila diperlukan.
c.    Nossel
Nossel adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi potensial uap menjadi energi mekanis dengan jalan mengekspansikan uap dari bertekanan tinggi menjadi bertekanan lebih rendah dan nossel ini juga berfungsi untuk mengarahkan atau mengalirkan uap yang masuk ke dalam turbin.
d.   Sudu (blade)
Sudu turbin disebut juga sudu jalan atau sudu gerak yang dipasang melingkar mengelilingi cakram yang akan memutar cakram pada poros akibat dari tekanan uap dari nossel.
e.    Poros (shaft)
Poros turbin berfungsi untuk memindahkan daya turbin ke beban melalui kopling.
f.     Bantalan (bearing)
Bantalan atau bearing berfungsi untuk menahan atau menumpu poros dari pengaruh gaya aksial atau gaya radial. Bantalan ini harus dilumasi dengan minyak pelumas yang dialirkan melalui ruang yang berbentuk gelang (annular)
g.    Perapat (seal)
Perapat berfungsi untuk mencegah kebocoran uap, perapatan ini terpasang mengelilingi poros. Perapat yang digunakan adalah :
o  Labyrinth packing
o  Gland packing
h.    Kopling
Kopling berfungsi untuk menghubungkan serta meneruskan daya antara poros turbin dengan poros beban. Selain bagian-bagian utama tersebut, turbin uap juga dilengkapi alat bantu dan pengaman seperti : governor,emergency stop valve, over speed trip, over load trip dan lain- lain

1 komentar:

semoga membantu

^_^